REFERENSISULTRA.COM – Kota Kendari Provinsi Sulawesi tenggara, menjadi tuan rumah peringatan Bulan Pengurang Resiko Bencana (PRB) tingkat nasional yang akan diselenggarakan 11 sampai 15 Oktober 2023.
Menjelang di hari puncak Bulan PRB, segala kesiapan terus dilakukan guna mensukseskan event nasional ini.
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) adalah rangkaian upaya yang dilakukan secara sistematis untuk menganalisis risiko-risiko dampak bencana terhadap kehidupan dan penghidupan manusia.
Tentunya Kabupaten Buton Utara (Butur), siap mensukseskan, jelang persiapan pelaksanaan kegiatan tersebut, Plt Badan Penanggulangan Becanda Daerah (BPBD) Kabupaten Butur, La Nita menjelaskan, proses pembangunan berkelanjutan bertumpu pada tiga faktor yaitu kondisi sumber daya, kualitas lingkungan dan kependudukan.
Pembangunan berkelanjutan hakikatnya merupakan usaha yang disengaja untuk meningkatkan fungsi dan nilai sumberdaya tersebut agar dapat lebih efisien serta berusaha mencari sumberdaya alternatif.
Pembangunan ini juga dilakukan dengan mengetahui kualitas lingkungan yang dapat menjadi acuan alat ukur pembangunan.
Selain itu, semakin tinggi jumlah penduduk, dapat menyulitkan usaha yang dilakukan untuk memenuhi pembangunan berkelanjutan tersebut.
Bila dikaitkan dengan penanggulangan bencana, pembangunan berkelanjutan memiliki hubungan yang erat.
Pembangunan berkelanjutan harus dapat meyakinkan kelangsungan hidup melalui pelestarian fungsi dan kemampuan ekosistem dan tidak merusak lingkungan.
“Hal ini sejalan dengan prinsip penanggulangan bencana untuk meminimalisir kerugian termasuk kehilangan jiwa pada individu, masyarakat, maupun negara berupa kerugian yang berkaitan dengan orang, fisik, ekonomi, dan lingkungan,”ujarnya.
Lebih jauh, La Nita mengatakan, pelestarian ekosistem sangat berpengaruh positif dalam pengurangan pengaruh negatif dari kejadian bencana. Oleh karenanya, kegiatan pengurangan risiko bencana sebagai bagian dari penanggulangan bencana dapat dikaitkan langsung dengan proses pembangunan berkelanjutan.
Setelah berbagai upaya penanggulangan bencana di Indonesia dilaksanakan, telah dirasakan banyak kemajuan dan capaian dalam membangun ketangguhan bangsa melalui upaya PRB.
Namun, besarnya pencapaian PRB perlu terus dimonitor dan evaluasi agar upaya-upaya tersebut tidak hanya mengurangi risiko yang ada namun juga diharapkan dapat mencegah munculnya risiko-risiko baru. Investasi PRB perlu selalu dilakukan secara fokus dan inklusif dalam pembangunan berkelanjutan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
Oleh karena itu, untuk mendukung kemajuan-kemajuan dalam upaya penanggulangan bencana ini diperlukan komitmen yang kuat antara Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga usaha.
Bulan PRB ini bertujuan, mengembangkan kemitraan antara Pemerintah, Pemda, lembaga usaha dan masyarakat dalam pembangunan yang berkesinambungan dan berbasis PRB.
Kemudian, melakukan sosialisasi dan diseminasi hasil-hasil aksi nyata pelaku lembaga usaha dan masyarakat dalam PRB.
Serta, mendapatkan masukan-masukan dalam rencana pembangunan berkelanjutan berbasis PRB.
Tentu manfaat yang diharapkan dari PRB ini, pertama meningkatnya koordinasi kemitraan antar pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat dalam pengembangan pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis PRB.
Kedua, terdapatnya komitmen bersama antar pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat dalam pengembangan pembangunan berbasis PRB. Dan adanya masukan yang membangun dalam rangka perencanaan program bidang PRB.