REFERENSISULTRA.COM, Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) menggelar Upacara memperingati Hari Pahlawan yang ke 80 Tahun 2025 berlangsung khidmat di Lapangan Rajajin Kulisusu, pada Senin pagi (10/11/ 2025).
Upacara tersebut diawali dengan pengibaran bendera Merah Putih, diikuti dengan menghengkan cipta dan pembacaan teks Pancasila oleh Inspektur Upacara, Pembacaan teks Pembukaan UUD 1945, serta pembacaan pesan-pesan pahlawan sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pahlawan bangsa.
Wakil Bupati Buton Utara, Rahman, selaku Inspektur Upacara saat menyampaiakn Amanat Menteri Sosial Republik Indonesia, mengajak masyarakat untuk meneladani semangat perjuangan para pahlawan bangsa
“Kita menundukkan kepala seraya mengenang para pahlawan bangsa. Mereka bukan sekedar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini,”Ungkapnya.
Lebih lanjut, mereka berjuang bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi masa depan bangsa yang bahkan belum mereka kenal, yaitu kita semua yang berdiri di sini hari ini.
Para pahlawan mengajarkan kepada kita, bahwa kemerdekaan tidak jauh dari langit, Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan dan keikhlasan.
Ada tiga hal yang dapat diteladani dari para pahlawan bangsa, pertama kesabaran para pahlawan, mereka sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, sabar menunggu momentum dan sabar membangun di tengah segala keterbatasan. Mereka tetap bersabar meski menghadapi perbedaan pandangan dan jalan perjuangan
Selanjutnya, meneladani semangat para pahlawan untuk mengutamakan kepentingan bangsa diatas segalanya. Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan, tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah. Mereka justru kembali kerakyat, mengakar, membangun, menanam dan melanjutkan pengabdian.
Keteladanan ketiga, memiliki pandangan jauh kedepan. Para Pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang, untuk kemakmuran bangsa yang mereka cintai dan menjadikan perjuangan itu sebagai bagian dari ibadah. darah dan air mata mereka adalah doa yang tak pernah padam, menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan
Menurutnya, semangat perjuangan yang pantang menyerah adalah kekuatan bagi kita saat ini dan generasi mendatang untuk meneruskan cita-cita para pahlawan yang selama ini telah ditunaikan.
Di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun, semangatnya tetap sama, membela yang lemah, memperjuangkan keadilan dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.
Inilah semngat yang terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, mulai dari memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas dan berdaya.
“Maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam. Kita akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara kita, bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih dan melayani lebih tulus, sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia,” Tutup Rahman.
Turut hadir, Sekretaris Daerah Buton Utara, Muhammad Hardhy Muslim, S.H., M.Si., Dandim 1429 Butur, Letkol Arm Novan Andriansyah, S.Sos., Wakapolres Butur, Kompol Dudy Iswari Rasjid, S.H., Para Staf Ahli Bupati dan Asisten Setda, Pimpinan OPD, Instansi Vertikal, perbankan, serta OKP, Organisasi Perempuan dan pejabat Eselon III















