REFERENSISULTRA.COM – Reses I atau masa sidang pertama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bergerak menyerap aspirasi rakyat.
Salah satu cara DPRD dengan intens turun lapangan menyapa dan menjemput berbagai kelurahan dan usulan masyarakat di daerah pemilihan (dapil) masing-masing saat masa reses atau masa istirahat dari kegiatan bersidang.
Saat ini, anggota DPRD Kabupaten Butur terus bergerak memperjuangkan aspirasi masyarakat ditampung lalu disuarakan di parlemen.
Sebagai wakil rakyat menjemput aspirasi dengan turun lapangan bertatap muka dengan konstituen di daerah pemilihan (dapil) masing-masing melalui kunjungan reses atau masa istirahat dari kegiatan bersidang. Kunjungan reses DPRD rutin dilakukan tiga kali dalam setahun.
Pada reses pertama tahun 2023, sebanyak 20 anggota DPRD Butur turun menyebar di daerah pemilihan (dapil) nya masing-masing menjaring aspirasi masyarakat untuk diperjuangkan di parlemen. Berbagai usulan yang berhasil dihimpun di lapangan, selanjutnya akan saling melengkapi dengan rencana program pemerintah daerah.
Muhammad Trisna Jaya, pada reses kali ini hadir menyapa masyarakat wilayah dapilnya di Desa Lagundi Kecamatan Kambowa, Sabtu, 11 Februari 2023.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyambangi konstituennya untuk mendengarkan secara langsung aspirasi masyarakat untuk kemudian melahirkan program-program yang tepat sasaran atau bersentuhan langsung dengan kebutuhan rakyat setempat.
Berbagi usulan maupun keluh kesah masyarakat yang disampaikan, ditampung lalu akan disuarakan di parlemen.
Pada kunjungannya kali ini, legislator Butur yang berasal dari dapil 1 (Kecamatan Kambowa, Bonegunu dan Kulisusu Barat) itu berhasil mencatat usulan yang akan akan ia perjuangkan di dewan nanti, yakni pembangunan tanggul penahan ombak.
Diketahui, Lagundi merupakan salah satu desa di Kecamatan Kambowa yang berada di pesisir pantai berhadapan dengan laut banda. Ketika musim angin timur, warga setempat kerap dihantui gelombang tinggi. Kondisi ini tentu cukup mengkhawatirkan bila tidak segera diatasi.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, pemerintah dan masyarakat setempat memandang perlunya tanggul penahan ombak, agar gelombang tinggi yang datang tidak sampai merusak rumah warga yang berada di dekat pantai.
Melalui kunjungan reses tersebut, Kepala Desa Lagundi, Andi, menitipkan usulan kepada Anggota DPRD Trisna Jaya yang hadir berkunjung di desanya agar dapat memperjuangkan pembangunan tanggul penahan ombak menjadi program prioritas daerah ke depan.
Andi juga mengungkapkan bahwa pembangunan tanggul penahan ombak ini bahkan sudah beberapa kali diusulkan ke pemerintah daerah. Namun sayang, hingga kini usulan tersebut belum terealisasi.
“Kami sangat butuhkan tanggul penahan ombak, karena dalam waktu dekat ini kita akan menghadapi musim gelombang, apa lagi banyak rumah warga yang berada di pinggir pantai,” ungkap Andi.
Muhammad Trisna Jaya, menyambut baik aspirasi yang dititipkan kepadanya tersebut. Tanggul penahan ombak ini sangat penting bagi masyarakat yang tinggal pesisir pantai agar merasa lebih nyaman walaupun setiap tahun berhadapan dengan gelombang tinggi.
Trisna Jaya yang merupakan salah satu anggota Komisi III DPRD Butur itu bekomitmen akan mengawal dan memperjuangkan berbagai usulan masyarakat yang didapatkannya di lapangan saat melakukan kunjungan reses.
Walaupun hampir dipastikan tidak semua usulan akan terealisasi dalam satu tahun anggaran sekaligus, namun ia akan berupaya semaksimal mungkin agar sederet usulan yang ia perjuangkan bisa terakomodir menjadi program prioritas daerah, utamanya tanggul penahan ombak Desa Lagundi.
“Untuk tanggul pantai, saya akan upayakan dan kalau bisa dari DPRD langsung,” tegas Ketua Bappilu DPC PKB Buton Utara itu. (Adv)