REFRENSISULTRA.COM – Kabupaten Buton Utara (Butur) merupakan daerah yang sangat kaya akan potensi sumber daya alam. Baik itu potensi perikanan dan kelautan, potensi sumber daya alam pada sektor pertanian juga sangat menjanjikan.
Buton Utara yang terletak di paling utara Pulau Buton itu. dikenal punya tanah subur terbentang ribuan hektare, sangat cocok untuk lahan pertanian yang terbentang ribuan hektar. Tidak sedikit masyarakat setempat berpenghasilan utama sebagai petani.
Pemerintah daerah setempat mencatat, hasil pertanian dan perikanan sebagai sektor utama penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Buton Utara. PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di daerah tersebut.
Terkait hal ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Butur selaku mitra pemerintah daerah menilai potensi ini perlu didukung dengan peningkatan pemanfaatan dan pengelolaan lahan yang lebih baik lagi.
Sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan, DPRD Butur meminta organisasi perangkat daerah terkait untuk melakukan terobosan dengan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan atau lahan tidur.
Wakil Ketua DPRD Buton Utara, Ahmad Afif Darvin mengungkapkan, ribuan hektar lahan potensial di Buton Utara kurang difungsikan dalam usaha tani. Hal ini menurutnya merupakan tantangan yang harus dijawab bersama, mengingat dengan difungsikannya lahan tersebut dapat meningkatkan produktivitas lahan sekaligus meningkatkan pendapatan petani.
Selain itu, pemanfaatan lahan pertanian juga sangat penting dalam rangka mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan serta dan dalam rangka mendukung kebutuhan pangan nasional.
Lahan pertanian salah satu faktor produksi yang sangat penting, karena lahan merupakan media tumbuh bagi tanaman. Banyak lahan-lahan pertanian yang sementara tidak diusahakan, apabila ditangani maka lahan dimaksud dapat menghasilkan produksi yang optimal.
“Oleh karena itu perlu dilakukan melalui optimalisasi lahan, oleh Kementerian Pertanian disebut juga optimasi lahan,” terangnya.
Optimasi lahan pertanian merupakan usaha meningkatkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian menjadi lahan usaha tani tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan melalui upaya perbaikan dan peningkatan daya dukung lahan, sehingga dapat menjadi lahan usahatani yang lebih produktif.
Kegiatan optimasi lahan pertanian diarahkan untuk memenuhi kriteria lahan usaha tani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan dari aspek teknis, perbaikan fisik dan kimiawi tanah, serta peningkatan infrastruktur usahatani yang diperlukan. Kegiatan optimasi lahan diarahkan untuk menunjang terwujudnya ketahanan pangan dan antisipasi kerawanan pangan.
Pada sektor pertanian, tanaman pangan dan palawija yang diusahakan di Kabupaten Buton Utara hanya 8 jenis tanaman yang utama yaitu: padi sawah, padi ladang, jagung, kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. “Untuk potensi sektor perkebunan di Kabupaten Utara didominasi oleh lima komoditi unggulan yaitu komoditi jambu mete, kelapa, kakao, pala dan cengkeh,” lanjutnya.
Ketua PDI Perjuangan itu menambahkan, penyuluhan pertanian menjadi sangat penting untuk menghasilkan sumber daya produksi, modal kerja, prasarana pokok disamping layanan umum lain yang dibutuhkan petani agar dapat turut serta dalam kegiatan ekonomi. Peran penyuluh pertanian merupakan suatu tujuan pembangunan pertanian jangka panjang dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berorientasi pada peningkatan produksi usaha tani dan nilai tambah produksi hasil pertanian. (Adv)